the right path

Bismillah.

Kemarin sore, tepatnya Kamis, 3 Desember 2015, aku ikut kajian di masjid Salman ITB. Aku lupa siapa yang menjadi pembicara. Namun isi kajiannya aku ingat betul karena sangat menyentuhku. Tentang jalan cinta para pejuang. Layaknya sebuah judul dalam buku favoritku. Ya, kajian itu bercerita tentang dakwah.

Dalam sehari, minimal kita membaca surat Al Fatihah setidaknya 17 kali dalam sholat fardhu. Dalam salah satu ayatNya, kita meminta ditujukkan jalan yang lurus. Namun, seperti apakah jalan yang lurus itu? Apakah jalan tersebut mulus dan bebas tanpa hambatan? Apakah jalan tersebut aman damai tentram tanpa ada masalah?

Dalam Al Quran, Nabi Muhammad diceritakan tentang kisah yang paling baik. Salah satu kisah nabi. Disebutkan sebagai kisah terbaik. Bukan kisah tentang nabi Sulaiman. Yang diberi berbagai mukjizat luar biasa. Yang memiliki kerajaan manusia dan jin. Yang mengerti bahasa hewan.

Ini kisah tentang seorang nabi. Yang sejak kecil, telah dibuang oleh saudara-saudaranya. Dipungut saudagar kaya, dijadikan seorang budak. Tak berhenti sampai di situ. Digoda oleh majikannya. Dimasukkan penjara. Ya, kisahnya penuh dengan berbagai ujian dariNya. Namun Allah menceritakan kisahnya dengan menyebutnya kisah terbaik. Kisah Nabi Yusuf.

Ini menunjukkan bahwa jalan yang lurus bukan berarti bebas hambatan, tanpa masalah, ataupun ujian dariNya. Justru untuk mencapai jalan yang lurus akan ditemukan berbagai aral melintang dan menghadang. Jangan pernah menyerah. Karena jika menyerah, akan ditegur oleh Allah. Seperti kisah pada Nabi Yunus. Yang marah pada kaumnya. Menyerah dan memilih pergi. Dengan kuasaNya, kapal yang ditumpanginya terlalu penuh, dan seorang penumpang harus dibuang ke laut. Hingga undian ketiga kali, nama Yunus selalu keluar. Tepat sudah. Nabi Yunus dilemparkan ke laut. Laut pun seolah enggan menerimanya. Dan Nabi Yunus masuk dalam perut ikan Paus. Dengan kuasaNya, nabi Yunus berhasil tetap hidup. Bertaubat  dan memohon ampun kepada Allah. Allah menerima taubatnya. Yunus berhasil keluar dengan selamat dari mulut ikan Paus. Dan dia kembali kepada kaumnya untuk berdakwah.

Ya, ini tentang sebuah jalan. Untuk menggapai jalan yang lurus. Jalan yang menuntut kita untuk terus berbuat baik dan melakukan perbaikan. Jalan yang menuntut kita untuk berkorban murni karenaNya. Jalan yang tidak mengizinkan kita untuk menyerah dengan berbagai aral yang melintang.

Bismilllah, keep spirit!!
Allah, show me the right path..



Komentar

Postingan Populer