ilmu dan iman

Suatu hari, pasca kuliah Quran Hadits

Mereka menguasai bahasa arab. Dengan lancar menceritakan sejarah Islam. Dengan fasih mengutip ayat suci. Kemudian dengan bangga mengutip pernyataan tokoh syiah dan tokoh liberal. Kemudian bersemangat mendebatkan hukum khamr dengan menganggap tak haram jika tak memabukkan. Juga bersemangat mendukung pemimpin dari kalangan non muslim. Aku ingin menangis rasanya.

Hari ini aku mendapat pelajaran penting. Betapa iman merupakan sumber utama dari apa pun keilmuan yang kita pelajari. Percaya bahwa kita hanya sekedar manusia, hamba Allah. Yang tidak mungkin lebih pintar dari sang Maha Pencipta. Bahwa Allah menciptakan Al Quran yang sedemikian lengkap menjadi pedoman hidup. Yang di dalamnya terkandung aturan-aturan untuk kita jalani. Yang kita percaya bahwa isi Al Quran merupakan kebenaran mutlak. Yang harus kita taati. 

Bahwa Rasulullah adaah sebaik-baik manusia. Yang menjadi teladan dalam setiap aspek detail kehidupannya. Yang dalam ucapan, perbuatan, dan ketetapannya juga menjadi pedoman kita dalam bersikap. Bahwa sahabat adalah orang-orang yang Rasulullah cintai, dan selayaknya kita pun mencintai dan menghormati mereka, apalagi jika mengenang perjuangan mereka dalam membela Islam yang sungguh kita pun tak ada seujung kuku dibandingkan mereka.

Mengahargai dan menghormati ulama-ulama. Betapa besar kontribusi mereka dalam keilmuan Islam. Bagaimana sebuah hadits shahih didapatkan dari berhari-hari perjalanan mencari sanad dari orang yang terpercaya. Bagaimana sikap wara mereka dalam setiap aspek kehidupan karena ilmu akan tertutup dengan maksiat sekecil apa pun. 

Karena lagi-lagi ini tentang iman. Bahwa keilmuan Islam bukan sekedar hafal Quran, mengenal sejarah, ataupun menguasai bahasa arab. Kemudian merasa cukup dengan ilmu yang dimiliki dan merasa sok hebat bisa mengkrtisi ilmu-ilmu yang sudah ada. Astaghfirullah. Allah, tetapkan iman dalam hati kami. Jadikan ilmu kami semakin bertambah dan berkah, Jadikan ilmu kami membuat kami semakin beriman kepadamu.