Apa bukti kebenaran Quran?

Bismillah,
Kemarin, ahad, 6 november 2015, aku ikut kajian ITB direction @salman itb. Kajian itu bertema tentang sepilis. Sekularisme, pluralisme, dan liberalisme. Terdapat dua pembicara. Pembicara pertama adalah mohamad nasih dan yang kedua aku lupa namanya.

Sesi pertama dibawakan oleh mohamad nasih, pendiri monash institute dan salah satu dosen fisip di ui. Beliau merupakan salah seorang founder JIL, yang kemudian sudah bertaubat.

Dia memulai kajian dengan sebuah pertanyaan.
"Kalian percaya tidak Quran adalah benar?"
Serentak semua penonton menjawab, "percayaaaaa."
"Oh ya, darimana kalian tahu kalau Quran benar?"
"Quran sendiri kan yang mengklaim benar?"
Pak Nasih mengajak kami untuk menjawab. Aku geregetan dan mengangkat tangan. Seorang ikhwan dan akhwat lain juga mengangkat tangan. Pak Nasih mempersilahkan ikhwan itu untuk menjawab terlebih dahulu. Daaaan dia menjawab dengan tenang, logis, dan panjang. Katanya mengapa Quran benar karena tingkat kesusasteraan Quran yang tinggi, tak ada yang sanggup membuat Quran walaupun hanya 1 ayat, walaupun manusia dan jin bersatu membuatnya. Seperti yang Allah tantang dalam ayat Quran itu sendiri. Kemudian isi Quran yang mengandung kebenaran. Berbagai penelitian yang berasal dari Quran merupakan kebenaran. 

Oke, giliranku untuk menjawab. Aku speechless. Duh, kenapa sih aku reaktif banget? Bahkan aku belum menyusun kata untuk menjawab apa.

Aku jawab Quran adalah satu-satunya kitab yang terjaga keasliannya. Tidak pernah berubah satu huruf pun sejak pertama kali diturunkan.

Tahu darimana kalau Quran nggak pernah berubah? Itu klaim dari Quran sendiri kan?

Seperti salah satu klaim iklan kecap yang menyatakan kecap yang terjaga keasliannya.

Nggak ko. Insya Allah benar. Dijaga oleh para penghafal Quran.

Jawabanku kurang logis. Aku kesel sama diriku. Kenapa sih aku nggak pernah bisa berbicara dengan logis dan terstuktur di depan publik? It makes me realize that i must be prepare before speak. have to know what answer that i want to talk.

Kemudian akhwat lain menjawab dengan super keren, tenang, terstruktur dan logis.

Membuktikan kebenaran Al Quran layaknya membuktijan kebenaran dari suatu ilmu pengetahun. Jika Quran dianggap salah kita harus memverifikasi dimana letak kesalahannya. Contohnya dalam surat al lahab. Surat al lahab diturunkan ketika abu lahab masih hidup. Dan benar saja, seumur hidupnya hingga meninggal dia tak pernah menjadi seorang muslim. It means Quran benar saat bercerita tentang abu lahab. Dan begitu banyak kebenaran dari Quran yang dibuktikan secara ilmiah. Belum pernah ada kesalahan dari Quran.
Oke. Kemudian pak Nasih membenarkan jawabannya.

Apa yang membuktikan bahwa Quran merupakan kebenaran?

1) dari tingkat kesusasteraannya.

Para nabi diturunkan pada umatnya dengan membawa mukjizat sesuai dengan keadaan umatnya. Contohnya nabi Musa. Zaman nabi musa, yang paling terkenal adalah penyihir. Kemudian nabi Musa diberi mukjizat oleh Allah berupa tongkat ajaib yang bisa mengalahkan para penyihir tersebut.

Zaman nabi Muhammad, bangsa arab terkenal cerdas dan memiliki tingkat kesusasteraan tinggi. Quran menjawab itu semua dengan keindahan yang ada padanya. Betapa bahasa yang Quran miliki begitu indah dan bermakna.

Sehingga Quran mudah dihafal oleh siapa pun. Anak kecil maupun orangtua mampu menghafalnya. Sehingga Quran pun terjaga keasliaannya hingga saat ini.

Musailamah Al kadzab, seorang yang  mengaku nabi mencoba membuat ayat untuk menandingi Quran, dan hasilnya sangat aneh dan tidak bermakna.

2) terdapat bukti kebenaran isi Quran.

Dalam surat Ar Rum, quran menyatakan bangsa Romawi setelah kalah akan menang dalam beberapa tahun lagi. Antara tiga sampai sembilan tahun. Waktu antara kekalahan bangsa Romawi (614-615 m) dengan kemenangannya (622 m) adalah tujuh tahun. Hal itu benar terjadi. Dengan kejadian demikian nyatalah kebenaran dari isi al Quran.

Dan begitu banyak isi al Quran yang kemudian dibuktikan dari berbagai ilmu pengetahuan yang diverifikasi kebenarannya.
Dapat disimpulkan bahwa karena isi Quran yang bisa dibuktikan kebenarannya saat ini, mengindikasikan ayat lainnya, yang belum bisa dibuktikan kebenarannya karena terjadi nanti, seperti hari kiamat, surga, dan neraka, digeneralisasikan
adalah benar.

Kemudian pak Nasih juga bercerita banyak tentang kisahnya dalam mencari hidayah.
Sejak kecil, dia sering bertanya pada dirinya. Tentang kebenaran agamanya.
Karena banyaknya agama yang dilihatnya di televisi dia sering berdoa dengan menggunakan kata Tuhan, bukan Allah. Menurutnya waktu itu, jika ternyata Tuhan orang islam salah setidaknya dia masih punya Tuhan dari agama lain.

Kemudian kelas satu SMA dia mulai menghafal Quran dan menyelesaikan hafalannya pada kelas  dua SMA di pesantren. Meski dia hafal Quran, dia malah meragukan isi Quran sendiri. Karena dia hanya menghafal tanpa berusaha memaknainya. It makes me realize that i mustn't jus memorize Quran without know what the meaning. Huhuu, Allah gives me chance to learn arabic. And keep me stay to belive in Quran.

Saat kuliah, dia bergabung dengan berbagai perkumpulan. Kemudian membicarakan nasib umat Islam yang katanya banyak tertinggal. Dan terbentuklah ide untuk mendirikan Jaringan Islam Liberal. Namun dia keluar dari JIL tak lama begitu mengetahui bahwa JIL tidak independen karena disokong  oleh dana dari Amerika.
Dia mulai mencari kebenaran dari Al Quran.

Kisah terbaik yang harus dicontoh untuk mencari hidayah adalah kisah Salman al Farisi. Yang mencari dan terus mencari nabi yang dijanjikan. Berjalan berkilo-kilo meter, berpidah ke berbagai tempat, mengunjungi banyak pendeta, dan pada akhirnya berhasil menemukan Rasulullah dan kemudian mengimaninya.

Kemudian pak Nasih pun mempelajari isi al Quran dan menemukan berbagai bukti kebenaran tentangnya.

Banyak orang yang mengetahui dan mengakui kebenaran dari Al Quran, namun tidak mengimaninya. Hal ini biasanya disebabkan oleh ketakutan-ketakutan kehilangan pengaruh atau harta kekayaan jika kemudian mengimani Quran. Sehingga terkadang banyak orang yang lebih memilih mempertahankan pengaruh yang mereka miliki ketimbang mengakui kebenaran itu sendiri.

Bersyukurlah ketika Allah memberi kita hidayah untuk tetap bisa selalu mengimaniNya.

Kemudian mulai dibahas tentang sepilis itu sendiri.

Next time yaaa ceritanyaaa...

Komentar

Postingan Populer