sekali lagi tentang kematian

Kami memanggilnya Bu Eji. Salah seorang guru tahsin di Rumah Tajwid. Aku ingat betul. Sosok itu yang mengujiku saat penerimaan Rumah Tajwid. Sosok yang hangat dan ramah. Namun juga tegas. Sosok itu juga yang mengantarku saat aku bersilaturahmi ke asrama Rumah Tajwid. Dan aku berkesempatan melihatnya menjemput anaknya pulang sekolah. Menjadi saksi bagaimana beliau berinteraksi dengan anaknya. Kemudian kami bersama menuju asrama dan melakukakan sholat Dzuhur berjamaah.

Itu sekilas kenanganku tentangnya dua tahun lalu. Sabtu kemarin, tepatnya tanggal 25 Februari, saat aku sedang mengajar privat, berita duka itu datang. Bu Eji meninggal dunia. Ketika beliau sedang mengajar tahsin, setelah memberi nasihat kepada murid-muridnya, beliau pingsan  dalam keadaan terduduk. Dan setelah dilarikan ke rumah sakit, beliau dinyatakan telah meninggal dunia.

Masya Allah. Lagi-lagi aku mendapat pelajaran tentang kematian. Di luar kesedihan dan kehilangan akan sosoknya, aku iri dengan caranya mendapat kematian dengan cara yang begitu indah. Saat sedang mengajar Al Quran. Sosok itu membuatku tersadar kembali. Bahwa kita akan mati dalam keadaan melakukan kebiasaan yang kita lakukan. Kira-kira saat ajalku datang, apa yang sedang kulakukan ya? Apa yang telah kulakukan? Kebiasaan apa yang kulakukan hingga saat ini? Apa yang paling banyak kulakukan dalam porsi hidupku? 

Aku masih saja sering melakukan kebiasaan buruk. Sesekali tergoda bermaksiat. Juga terkadang malas beribadah. Dan saat berbuat baik pun niatku sering berbelok-belok. Padahal aku sadar betul bahwa kematian akan tiba-tiba datang tanpa diundang. Tanpa pemberitahuan. Dan kemudian semua akan berhenti. Dan takkan ada kesempatan lagi. Kesempatan untuk kembali Kesempatan untuk bertaubat. Kesempatan untuk minta maaf. Kesempatan untuk berbuat baik. Semua akan hilang. Tergantikan dengan waktu pertanggungjawaban. Menunggu perhitungan hari akhir di alam kubur. Gelap. Sendirian. Ditemani amal yang tak seberapa. Juga malaikat yang bertanya.

Allah... meninggalkan kami dalam keadaan husnul khotimah. Dalam keadaan sedang berjuang di jalanNya. Dalam keadaan tidak meninggalkan hutang dan pinjaman. Dalam keadaan sudah dimaafkan dan sudah memaafkan. Dalam keadaan beriman kepada-Mu. Jauhkan kami dari siksa kubur. Jauhkan kami dari siksa api neraka. Dan masukanlah kami ke surgaMu..

Komentar

Postingan Populer