Umiku sayang

Aku belajar bahwa cinta bukanlah sekedar kata-kata. 

Aku belajar bahwa tanpa ekspresi langsung, dalam diammu, dalam kerja kerasmu, dalam ketegasan sikapmu, bukti cinta itu begitu mengakar kuat. 

Tak ada kata cinta terucap. 
Tak ada kata sayang. 
Juga tak ada pelukan mesra. 
Tak seperti itu caramu mengekspresikan rasa cintamu.

Kau yang membesarkan delapan orang anak tanpa bantuan pembantu rumah tangga

Kau yang tak malu mengantarku ke sekolah dengan sepedamu, sementara orang lain mengantar anaknya dengan mobil.

Kau yang tetap aktif berdakwah dan membina dalam keadaan apa pun. Membawa anak, naik kendaraan umum.

Kau yang melewati malammu dengan membuat kue untuk dijual esok harinya.

Kau yang tak pernah mengeluarkan kata kasar sedikitpun.

Kau yang tak peduli dibenci dengan aturan tegasmu yang mendidik untuk kebaikan. Aturan tegasmu yang dulu begitu kubenci dan aku takpernah berhenti berterima kasih karena semuanya adalah bentuk penjagaan untukku hingga saat ini. Aturan untuk tidak menonton tv selain berita dan kartun, aturan untuk tidak mendengarkan musik, aturan untuk menyortir buku bacaan sebelum kubaca.

Kau yang sederhana dan tak pernah menuntut apa pun. Kau yang tak pernah menuntutku akan nilai, rangking, prestasi, ataupun hal duniawi lainnya. Yang penting liqonya bener. Itu jawabanmu ketika kutanya ekspektasimu tentang anak-anakmu. Padahal yang kau korbankan untuk kami begitu besar. Kau yang menghabiskan hidupmu untuk mengurus kami, kau yang memilih tak bekerja walaupun dengan titel lulusan STAN dengan alasan memilih mengurus kami anak-anakmu. Dan kau tak pernah menuntut apa pun dari kami.

Selama 22 tahun aku menjadi anakmu,

Kau mengajariku arti nyata tentang ketulusan,

Kau mengajariku bagaimana untuk tetap tegar

Kau yang meyakinkanku betapa Allah Maha Pengasih dan Penyayang

Kau yang mengajarkanku akan konsep utuh tentang keimanan dan kesabaran.

Bahwa Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang sungguh akan memberikan tadirNya yang terbaik.

Bahwa akan selalu ada hikmah di balik ketetapannya. Sepahit apa pun.

Bahwa seperti apa pun perlakuan orang lain terhadap kita, tugas kita hanyalah berbuat baik

Kau yang mengajarkanku arti nyata tentang ketulusan.

Dalam diammu, dalam kesederhanaanmu, dalam kerja kerasmu, dalam pengorbananmu.

Kau yang selalu mengingatkanku bahwa menghafal Qur’an adalah proses seumur hidup. Bukan target yang harus dikerjakan dengan terburu-buru dan kemudian malah meninggalkannya.

Kau tahu, memilikimu, membersamaimu, menjadi saksi hidupmu adalah salah satu nikmat terbesar yang tak pernah berhenti kusyukuri hingga hari ini.

ALLAH YANG MAHA BAIK, MAHA PENGASIH, MAHA PENYAYANG, .

Izinkan aku untuk mempersembahkan mahkota yang sinarnya lebih terang daripada sinar matahari dunia, di akhirat kelak, untuk wanita terbaik yang pernah kukenal.

Izinkan aku menjadi anak sholihat yang bisa terus mendoakannya terus menerus dan menjadi amal jariyahnya kelak.

Umi, Asma sayang Umi karena ALLAH. Semoga ALLAH Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang memberi kita keistiqomahan untuk tetap berada di jalanNYA, dan memberi kesempatan untuk membersamaimu di surga kelak. Selamat Ulang Tahun, Mi. 

Komentar

Postingan Populer