Episode Tidung part 2

"Do not share my picture. I'm not using hijab" teriakan itu membuatku menoleh. Seorang perempuan muda, tampak bersiap melompat dari ketinggian jembatan. Di bawahnya laut jernih dengan batu koral yg terlihat jelas dengan ikan-ikan kecil berwarna-warni yang berenang seakan menanti lompatannya. Dua orang bule yang tadi diteriakannya tertawa sambil terus menunggu lompatannya dalam laut. Kuperhatikan seksama perempuan itu dalam diam. Wanita muda seumurku sepertinya. Dengan gaya pakaian, logat, dan wajah bersihnya kupastikan dia bukan orang pulau. Apalagi dengan teman-teman bule yang dibawanya. Mungkin turis pada umumnya. 

Allah. Aku ingin menangis mendengar teriakannya. Menangis melihat kenyataan yang sekali lagi harus kutemui. Mungkin dia malu jika wajahnya yang tidak memakai jilbab terlihat teman-temannya di media sosial. Bagus. Karena masih banyak orang yang bangga ketika foto dengan rambut indah mereka  terpampang di media. 

Namun, bukankah Allah Maha Melihat? Bukankah Allah memerintahkan kita untuk menutup aurat di hadapan non mahram disemua tempat, tidak hanya di hadapan lingkungan kita? Tidak hanya di tempat dengan orang-orang yang kita kenal. Apakah hanya karena kita berada di lingkungan asing, dimna pun kita brada, kita boleh melepas identitas kita? Tentu tidak.

Sholihat, Allah memang memberi rukhsokh tertentu pada kondisi shafar. Tp hanya hal ibadah, seperti sholat yg boleh djamak atau qoshor. AturanNya, syariatNya, tetap berlaku dimana pun, dalam kondisi apa pun. Jadi sholihat, dalam kondisi apa pun, dimana pun, kewajiban memakai hijab tetap berlaku. Jangan dengan alasan karena di pantai, karena sedang berenang, karena ribet, karena kondisi yang katanya darurat, lalu hijab boleh dilepas. Tidak seperti itu. Allah memang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tapi Allah juga Maha Tegas dalam aturanNya. Allah juga Maha Keras siksaNya. Allah ingin tahu seberapa besar tingkat keimananmu dalam menaati aturanNya. 

Yuk, kita sama-sama memperbaiki tingkat keimanan kita sehingga tetap bisa menaatiNya dalam kondisi apa pun. Tenang saja Allah takkan memberimu kondisi atau masalah yg tak mampu kau hadapi. Allah cukup tahu kau cukup kuat menghadapiNya. Tinggal kita yang memilih, apakah kita mau mengeluarkan semua kekuatan kita untuk tetap mengimani dan menaatiNya. Bismillah,


"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakan kepada kami rahmat dari sisiMu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi" (3: 8)

Komentar

Postingan Populer