That's my way


Bismillahirrohmanirrohim…

Sudah hampir setahun aku lulus kuliah. Aku ingat betul, setahun lalu, aku sedang dihadapkan pada sebuah fase dimana arah hidupku ke depannya aku sendiri yang akan menentukan. Orangtuaku menuntutku untuk segera mencari beasiswa S2. Ya, mereka ingin aku segera melanjutkan S2. Ke depannya, tantangan dunia yang kuhadapi akan berat, dan mereka berharap dengan titel S2 yang kumiliki akan lebih mudah bagiku untuk bisa menghadapi semua tantangan tersebut.

Namun, aku sadar betul, aku tak siap menjawab permintaan mereka. Ada mimpi yang begitu ingin kuwujudkan, yang telah kutunggu-tunggu sejak aku lulus SMA. Dan mimpi itu menjadi salah satu faktor pendorongku untuk segera menyelesaikan skripsiku dan melanjutkan hidupku ke fase selanjutnya.
Aku ingin menjadi penghafal Quran. Ya. Aku ingin tinggal di asrama dan fokus menghafal Quran. Aku mempersiapkan diriku menghadapi tes asrama tahfizh Rumah Tajwid. Asrama khusus menghafal Quran dalam waktu dua tahun. Dan ternyata aku harus menghadapi kenyataan. Aku gagal diterima tes masuk asrama tersebut.

Kau tahu, rasanya memiliki mimpi yang sudah mengangkasa, kemudian dihempaskan ke bumi? Rasanya menyakitkan. Tapi, hidup mengajarkanku bahwa ALLAH tak pernah salah memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Aku percaya akan ada hikmah di balik setiap ketetapanNYA. Allah Yang Maha Baik juga Maha Pemberi Skenario Terbaik.

Aku tak menyerah. Di saat teman-temanku sibuk mencari lowongan kerja, aku sibuk mencari tempat menghafal Quran. Aku menemukan berbagai pesantren dengan program mereka, yang sayangnya berlokasi jauh dari kediamanku. Aku sadar betul aku harus realistis. Aku anak pertama dengan jumlah adik yang cukup banyak. Kondisi keuangan di rumah jauh dari stabil. Rasanya egois betul jika aku memilih menghafal Quran dan tak melakukan apa pun untuk membantu kondisi keuangan keluargaku. Akhirnya aku memutuskan untuk mulai membuat cv untuk melamar kerja menjadi guru bimbel. Sembari tetap mencari tempat yang cocok untuk menghafal Quran dan bisa tetap bekerja. Allah Maha Baik. Lewat broadcast yang kuterima dari adikku, aku mengenal Indonesia Quran Foundation.

Here I am. Empat juli 2015, aku dan teman-teman Tahfizh Smart 3 diwisuda. Pada tanggal yang sama, kami juga melakukan launching buku “Mahasiswa-Mahasiswa Penghafal Quran”. Dimana aku menjadi salah satu tim dalam proyek tersebut, inisiator, konseptor, dan penulis. Statusku sekarang juga bukan santri IQF, melainkan salah satu pengurus dimana aku diberi amanah menjadi Humas. Yang membuatku bekerjasama dengan banyak orang hebat dan bertemu dengan  tokoh inspirasiku.

That’s my way. Aku tak pernah berhenti bersyukur memilih jalan ini. ALLAH Yang Maha Baik sungguh murah hati memberiku kesempatan untuk menjadi penghafal ayat-ayatNYA. Begitu banyak keberkahan yang menyertai hidupku sekarang ini. Dari mulai mimpi-mimpi yang berubah nyata, aku pun terjaga untuk tetap memelihara mimpi-mimpi akhiratku, dan aku harap aku bisa menularkan semangat berQuran kepada semua orang yang kusayang. Bismillah, that’s my way…

Komentar

Postingan Populer