untitle

Bismillah,,

Sedikit bercerita. Tentang kesibukanku belakangan ini. Learn Quran. Ya, hari-hariku saat ini disibukkan dengan menjadi bagian dari team Learn Quran. Sebuah nikmat yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. 

Menjadi seorang entrepreneur adalah cita-citaku sejak dahulu. Tidak terikat waktu, memiliki kesempatan untuk bebas finansial, memiliki kesempatan untuk terus belajar dan berinovasi, tak terikat dengan dengan berbagai birokrasi, dan terutama bekerja dengan pekerjaan yang kusukai, di bidang bisnis yang selaras dengan visi hidupku untuk tetap membersamai Quran.

Bekerja di tempat yang berbau teknologi mungkin agak tak masuk akal untuk orang sepertiku. This is me, Yang super gaptek. Baru punya smartphone saat akhir masa kuliah dengan alasan tidak mau depend dengan teknologi. Ga pernah punya facebook sampai tiga bulan lalu terpaksa bikin karena harus belajar FB Ads untuk keperluan fundraising IQF. Yang nggak pernah tertarik dengan game computer meskipun punya adik-adik yang kecanduan game. Yang dulu pas kelas satu SMA pernah punya keinginan menjadi seorang hacker gara-gara sebuah novel, "Blue Nowhere". Dan kemudian langsung menyerah menghadapi kegaptekan dan ketidaksukaan Asma terhadap teknologi.

Hingga Asma mengenal dunia startup. Lewat sebuah ajakan untuk ikut kompetisi. Dan kemudian seminar-seminar keren yang menyusul, Yang membuka pandangan Asma. Betapa teknologi bisa menghilangkan penghalang jarak dan waktu, meningkatkan skalabilitas, dan percepatan dari sebuah bisnis. 

And i fall in love with this world. Dunia startup dan teknologi yang begitu berwarna dan menarik. Dan terutama dengan Learn Quran. Visi Learn Quran untuk menjadi alat belajar Quran terbaik di dunia. Membantu orang belajar membaca Quran, memahami Quran, menghafal Quran, dan mengimplementasi nilai-nilai Quran, dengan menggunakan teknologi aplikasi.

Tapi, lagi-lagi bermodalkan semangat tidak cukup. Begitu banyak tuntutan skill yang harus kupelajari dan kugunakan. Ada saat dimana aku ingin menyerah dan merasa tidak pantas atas kinerjaku yang masih buruk. Ada perasaan dimana aku begitu tertekan dengan berbagai target pekerjaanku.

Tetapi, lagi-lagi hidup bukan tentang sekedar memilih hal yang mudah saja. Apalagi untuk mengejar mimpi. Bagaimana daya tahan kita terhadap suatu rintangan. Bagaimana sikap kita dalam menghadapi masalah. Bagaimana cara kita untuk tetap meluruskan niat dalam mengejar mimpi. Bagaimana komitmen kita akan suatu pilihan.

Dan mungkin akan ada saatnya berhenti. Akan ada saatnya peran kita tergantikan. Dan bila saatnya tiba, semoga segala hal yang kita lakukan bisa menjadi pemberat amal di hadapanNya.

Komentar

Postingan Populer