Catatan Juni 2021

Bismillah

Hari hari ini berita kematian silih bergantian. Entah dari speaker masjid atau media sosial. Indonesia saat ini sedang dilanda salah satu gelombang terburuk covid. Tak terhitung lingkaran terdekatku yang telah merasakan virus ini. Juga banyaknya berita di sosial media yang mengabarkan bahwa di rumah sakit-rumah sakit terjadi berbagai antrian, penumpukan pasien, dan pasien yang tidak bisa ditangani saking banyaknya.

Ada perasaan dimana aku seolah menunggu giliran. Bukannya putus asa, aku hanya bisa pasrah bila saatku tiba. Karena kematian merupakan suatu kepastian. Aku bersyukur lewat pandemi ini mengingatkanku untuk mempersiapkan kematian. Membuatku mulai menyusun rencana apa yang harus kulakukan saat ini untuk bisa meninggalkan yang terbaik yang bisa kulakukan. Bukan, bukan aku ingin mati, putus asa, atau berpikiran negatif. Aku hanya ingin cita-citaku mati dalam keadaan syahid dan husnul khotimah terpenuhi. Sehingga langkah terbaik yang harus kulakukan saat ini adalah mulai menyusun kira-kira apakah aku masih memiliki hutang piutang? apakah aku masih berhutang maaf kepada seseorang? Apakah aku sudah memperlakukan orang-orang yang kusayang dengan layak? Apakah aku sudah mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang berjasa dalam hidupku? Peninggalan kebaikan apa yang bisa kuwariskan dan bisa menjadi amal jariyah untuk menemaniku di alam kubur kelak?

Mungkin jika kita diberi nikmat sehat hingga saat ini jangan lupa untuk selalu bersyukur dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Jika kita pun diberi sakit jangan lupa bersyukur bahwa Allah masih memberi kita kesempatan untuk bertaubat dan menggugurkan dosa selama kita bisa bersabar.

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, menjadikan kita mati dalam keadaan husnul khotimah, dan memasukkan kita ke dalam surgaNya.

Komentar

Postingan Populer