Seandainya hidup pada Zaman Rasul..

Bismillah..

Pernah ga sih berfikir, seandainya hidup pada zaman Rasulullah..

Duh enak yaa yang pada masa hidupnya bertemu dengan Rasulullah..

Aku sering banget berfikir kayak gitu. Apalagi saat pusing dengan berbagai perbedaan pendapat. Jika hidup pada zaman Rasulullah, akan jauh lebih mudah karena bisa bertanya langsung dengan Rasul. Semua kaum muslimin pun bersatu dan tidak terpecah-pecah dalam perbedaan pendapat. Pasti akan jauh lebih mudah, begitu pikirku waktu itu..

Hingga aku baca tafsir Ibnu Katsir yang menceritakan tentang hal ini...

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ma'mar ibnu Basyir, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnul Mubarak, telah menceritakan kepada kami Safwan ibnu Amr, telah menceritakan kepadaku Abdur Rahman ibnu Jubair ibnu Nafir, dari ayahnya yang mengatakan,

"Pada suatu hari kami duduk di majelis Al-Miqdad ibnul Aswad. Kemudian lewatlah seorang lelaki yang mengatakan kepadanya, 'Beruntunglah kedua matanya yang telah melihat Rasulullah Saw. Seandainya saja kami dapat melihat seperti apa yang telah dilihat matanya dan menyaksikan apa yang telah disaksikannya.'

Maka Al-Miqdad marah sehingga membuat diriku terheran-heran, sebab lelaki tersebut tidak mengucapkan kata-kata kecuali yang baik-baik. Kemudian Al-Miqdad berpaling ke arah lelaki itu seraya berkata,

'Apakah gerangan yang membuat lelaki itu mengharapkan hal yang digaibkan oleh Allah darinya? Dia tidak mengetahui seandainya ditakdirkan dia menyaksikan masa itu (masa Nabi Saw.), apa yang bakal dilakukannya.

Demi Allah, sesungguhnya banyak kaum yang semasa dengan Rasulullah Saw., tetapi Allah menyeret mereka ke dalam neraka Jahanam karena mereka tidak menyambut seruannya dan tidak pula membenarkannya.

Apakah kalian tidak memuji kepada Allah karena Dia telah mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian dalam keadaan tidak mengetahui apa pun kecuali hanya Tuhan kalian seraya percaya kepada apa yang disampaikan kepada kalian oleh nabi kalian, sesungguhnya kalian telah ditolong dari musibah oleh selain kalian.

Allah mengutus Nabi-Nya di masa yang paling buruk yang pernah dialami oleh seseorang nabi, yaitu di masa Jahiliah. Orang-orang di masa itu tidak melihat adanya suatu agama yang lebih utama daripada agama yang menganjurkan menyembah berhala.

Lalu datanglah Nabi dengan membawa Al-Qur'an yang membedakan antara perkara yang hak dan perkara yang batil, dan membedakan (hak) antara orang tua dan anak.

Seorang lelaki yang telah dibukakan hatinya untuk beriman pasti akan yakin terhadap anaknya, orang tuanya, dan saudaranya yang masih kafir, bahwa jika mati mereka pasti masuk neraka. Dan pasti tidak akan senang hatinya bila mengetahui bahwa orang yang dikasihinya dimasukkan ke dalam neraka.

Astaghfirullah...

Aku lupa bersyukur untuk terlahir dalam keadaan muslim dan memiliki keluarga muslim. Lupa bersyukur tinggal di negara dengan mayoritas muslim. Lupa bersyukur untuk memiliki kemudahan dalam beribadah. Lupa bersyukur diberi kesempatan untuk menuntut ilmu. Lupa bersyukur untuk dipertemukan dengan orang-orang shalih.

Semoga kita selalu menjadi hambaNya yang selalu mensyukuri hidup yang diberikan Allah. Tetap beriman dalam keadaan apa pun dan dimana pun. Memaksimalkan potensi yang telah Allah beri untuk bisa beramal sholeh. Dan semoga kelak kita bisa dipertemukan dengan Rasulullah di Surga-Nya.

Bismillah...

Komentar

Postingan Populer