Dunia tanpa televisi

Aku bermimpi jika dunia tak pernah mengenal televisi
Mungkin tak ada virus bernama ghawzul fikri,
Mungkin anak anak akan kembali bermain dengan bola, layangan, dan berbagai macam permainan yang menyehatkan
Bukan menghabiskan waktu berjam- jam duduk tersihir di depan televisi,
Mungkin akan banyak terlahir kutu buku yang haus akan ilmu
Mungkin akan lebih banyak hal-hal produktif yang para ibu-ibu lakukan ketimbang menonton gossip
Ya, yang pasti budaya gosip akan jauh berkurang
Dan sepertinya dunia akan jauh lebih damai tanpa orang harus sibuk mengurus urusan orang lain
Dan orang baik akan tetap menjadi baik
Dan orang jahat tak bisa bertopeng dengan pencitraan
Yang benar akan tetap menjadi benar
Dan yang salah tetap menjadi salah
Tanpa adanya berita pemutarbalikkan fakta secara massal

Sebenarnya tak ada yg salah dengan kotak ajaib yang bisa mengeluarkan gambar dan suara itu.

Toh dia hanya sekedar benda mati.
Yang salah adalah para pengelolanya yang menjadikan TV sebagai bisnis hiburan dengan mengenyampingkan nilai moral dan edukasi.

Yang salah adalah pemirsanya yang sudah jelas-jelas itu tayangan tak bermutu dan tak mendidik masih saja ditonton.
Yang salah adalah pemirsanya yang tidak memfilter tayangan yang mereka tonton.
Yang salah adalah orang-orang dewasa yang membiarkan anak mereka berjam-jam dicuci otak oleh kotak ajaib itu.

Dan aku bermimpi seandainya televisi dijadikan media edukasi, berisikan ilmu-ilmu dan nilai kebaikan dalam setiap programnya, mengajarkan nilai-nilai kejujuran, kerja keras, ilmu yang bermanfaat, nilai-nilai Qur'ani yang bersumber Qur'an, bukan menawarkan mimpi dan sekedar angan-angan yang bersumber dari syaitan, pasti dunia akan jauh lebih baik.

Dan aku berjanji pada diriku, selama televisi belum membawa nilai-nilai kebaikan murni, selama televisi masih menampilkan iklan-iklan yang memperlihatkan aurat dan godaan dunia, selama televisi masih berisi berita pemutarbalikkan fakta,.
Televisi akan menjadi barang haram di rumah yang kubangun bersama keluargaku kelak. Sebut aku berlebihan atau apa pun. Tidak, terima kasih, aku sama sekali tak rela, anak-anakku kelak diberi input negatif dari benda mati tersebut. Masih banyak media informasi lain yang bisa kugunakan untuk mengetahui kabar dunia. Masih banyak hiburan lain yang jauh lebih mendidik dari kotak ajaib itu.

Komentar

Postingan Populer