Menjadi Ibu
Dari semua fase hidup hari ini yang kujalani rasanya menjadi ibu adalah fase paling "menantang" yang pernah kujalani. Mungkin debarannya berbeda dengan ketika aku menjadi mahasiswa atau pekerja saat harus menghadapi ujian, presentasi, mengajar atau bertemu klien. Mungkin lelahnya berbeda ketika dulu aku berangkat pagi, berdesakan di kereta, menyelesaikan berbagai pekerjaan, pulang malam.
Ini tentang rasa sakit menjelang melahirkan dan setelahnya yang membuatku memahami betapa menakjubkannya para ibu kita. Ini tentang hari-hari yang kuhabiskan dengan mencuri-curi sedikit tidur sambil bersiaga menyusui atau menggendongnya tiap kali tangisannya mulai terdengar saar awal awal bulan kelahirannya. Ini tentang doa yang kupanjatkan tiap pagi untuk meminta kemudahan hari ini saat mengurusnya, diberi kesehatan lahir dan batin. Ini tentang tangan yang seringkali merasa kebas setelah lama menggendongnya. Ini tentang berbagai emosi campur aduk saat terkadang dia meelepeh makanannya dan menolak makan setelah proses memasak yang tidak sebentar. Ini tentang setiap sudut ruangan yang lagi-lagi berantakan walaupun setiap hari sudah dirapihkan. Ini tentang kesabaran yang harus diadu saat dia marah dan menangis kencang karena dilarang sesuatu yang membahayakannya.
Dibalik semua, kebahagiaan dan rasa syukurnya jauh berkali kali lipat. Ini tentang rasa syukur mendapati dia terlahir di dunia. Ini tentang rasa syukur melihatnya sehat dan tumbuh sempurna dari hari ke hari. Ini tentang rasa takjub akan kekuasaan Allah dengan menjadi saksi proses pertumbuhan manusia, makhluk ciptaan Allah. Ini tentang semua rasa lelah dan sakit yang menguap begitu melihatnya tersenyum dan tertawa. Ini tentang kebahagiaan yang terus dirasakan saat memeluknya, menggendongnya, menciumnya, dan menyusuinya. Ini tentang keseruan hari-hari yang dihabiskan dengannya. Memikirkan dia akan makan apa, stimulasi apa yang harus diberikan, ilmu apa yang akan dia pelajari hari ini, main apa saja, baca buku yang mana saja, ada siapa saja yang bisa membersamai. Ini tentang rasa syukur tak terhingga karena Allah SWT membuatku bisa menjadi ibunya.
Sumayyah Sholihah yang Bunda saangaaat sayang karena Allah...
Semoga Sumayyah menjadi hamba Allah yang beriman dan bertaqwa, pandai bersabar dan bersyukur atas berbagai ketetapan Allah SWT. Semoga Sumayyah menjadi anak sholihah, sehat, cerdas, pintar, kuat, berani, qurota ayun, mujahidah tangguh, calon syuhada. Ahlul Quran yang mencintai, mempelajari dan mengamalkan Quran. Anak yang berbakti kepada Ayah Bunda. Pembelajar yang mencintai dan terus mempelajari ilmu ilmu yang berkah dan bermanfaat seumur hidupnya.
Semoga Allah SWT menjaga Sumayyah dengan sebaik baik penjagaan. Semoga Sumayyah tetap dalam hidayah dan ridho Allah SWT. Semoga kita bisa terus berkumpul bersama di dunia dan di surga Allah
Komentar
Posting Komentar